3 Warga Aceh Timur Babak Belur Dihajar Pria Bersebo Pakai Senjata Api

Tiga warga Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur jadi korban penganiayaan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) dengan menggunakan gagang senjata hingga mengeluarkan darah dan memar. 

Menurut informasi yang diterima, kejadian itu terjadi pada Senin (22/7/2024) sekira pukul 20.00 WIB, seorang korban bernama Pak Lek menyebutkan bahwa sebelum aksi premanisme tersebut terjadi, ja sedang memuat Tandan Buah Segar (TBS) ke dalam truk di Simpang Sarah Kayu. 

Tiba-tiba datang OTK yang menutupi wajahnya menggunakan sebo langsung menghajar korban. 

"Mereka datang tiba-tiba langsung menghajar saya ditonjok dan disepak. Saya bilang bahwa jualan, lalu kemudian saya lari dan singgah di keude langsung dipeluk istri, kemudian mereka pergi," kata Pak Lek seraya memperlihatkan kepala sebalah kanan yang sudah dibalut perban.

Rekan Pak Lek, Serinen juga mendapatkan perlakuan yang sama. 

"Pelaku mengejar saya dan menendang, untung saya bisa tangkis namun tetap kena juga di bagian muka," katanya.

Kemudian, supir TBS, Ayek juga mengalami penganiayaan. Akibatnya wajahnya terdapat bekas luka memar dan mengeluarkan darah. Menurut keterangan korban, pelaku menaiki tiga unit kendaraan sepeda motor.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, pihaknya sudah menerima laporan dari korban penganiayaan tersebut. 

"Kami masih mengambil keterangan dari saksi-saki dan bukti lain," ujarnya 

Menurut laporan yang diterima, korban akibat tindakan premanisme itu berjumlah lima orang dan saat ini pihaknya bakal mendalami kasus tersebut hingg tuntas. 

"Sudah membuat LP di Polsek Ranto Peureulak, yang didatakan 5 orang korban," jelasnya 

Mantan Staf Pribadi Pimpinan Polda Aceh itu belum bisa memastikan kejadian itu dipicu oleh kekisruhan dalam tubuh PT. Atakana yang selama ini belum ada titik temu. Meski sudah ada beberapa kali dilakukan mediasi. 

"Terkait dengan Ini belum dapat dipastikan. Kita tunggu hasil lidik." Pungkasnya. source

0 Komentar

close